Dosen Program Studi Bahasa Jawa Berikan Pelatihan Unggah-ungguh bagi Guru-guru MI se-Kabupaten Sleman

Sleman, Yogyakarta – Tim pengabdian kepada masyarakat program studi Pendidikan Bahasa Jawa, FBSB, UNY yang terdiri atas Prof. Dr. Drs. Suwarna, M.Pd.; Dr. Nurhidayati, M.Hum.; Dr. Sri Hertanti Wulan, S.Pd., M.Hum.; Nujumun Niswah, M.Pd.; dan Husein Erwinsyah, M.Pd. pada Senin, 25 Agustus 2025 melaksanakan kegiatan "Model Pembelajaran Unggah-Ungguh Berbasis Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) untuk Guru Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah". Kegiatan ini bertempat di Ruang Serbaguna MIN 2 Sleman Yogyakarta dengan peserta sejumlah 42 orang. Para peserta merupakan perwakilan dari Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Kabupaten Sleman.
Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru bahasa Jawa MI se-Kabupaten Sleman dalam menerapkan unggah-ungguh basa berdasarkan undha usuk dan patrap yang sesuai dengan Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) di lingkungan madrasah. Selain itu, dalam kegiatan ini para guru juga menyusun dan mengembangkan contoh-contoh percakapan berbahasa Jawa berbasis PKJ yang dapat dijadikan model pembelajaran di lingkungan sekolah. 
Prof. Dr. Drs. Suwarna, M.Pd. dalam materinya menjelaskan bahwa masyarakat Yogyakarta semestinya mencerminkan sebagai masyarakat Jawa yang sopan dan santun atau tahu unggah-ungguh. Hal ini bisa dilakukan dengan pembiasan PKJ di sekolah dengan "NGAJENI". NGAJENI merupakan akronim dari ngapurancang, jempol nuwun sewu/ndherek langkung, matur nuwun, nyuwun pangapunten, mangga, dan injih. Materi kedua disampaikan oleh Dr. Nurhidayati, M.Hum. yang memaparkan mengenai pengembangan bahan ajar bahasa Jawa. Menurutnya, bahan ajar yang baik harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mampu menanamkan nilai karakter.
Para peserta tidak hanya mendapat materi saja, namun juga mengevaluasi contoh teks percakapan yang sudah dibuat oleh Tim PKM. Selanjutnya, para peserta juga membuat percakapan sederhana berbasis PKJ yang bisa diterapkan pada pembelajaran di kelas. Adanya kegiatan ini, diharapkan guru bisa mengajarkan unggah-ungguh basa kepada siswa dengan cara yang lebih kontekstual sehingga siswa bisa menerapkannya di lingkungan sekolah.